Tumor berasal dari jaringan retina embrional. Dapat terjadi unilateral ( 70% ) dan bilateral ( 30% ). Sebagian besar kasus bilateral bersifat herediter yang diwariskan melalui kromosom. Massa tumor di retina dapat tumbuh ke dalam vitreus (endofitik) dan tumbuh menembus ke luar (eksofitik).
Definisi
RB disebabkan faktor genetik dan dapat diwariskan pada 50 persen turunannya. Retinoblastoma adalah vertikal dan horisontal, artinya ada kelainan dari DNA karena diturunkan secara genetik. Bisa juga terkena begitu saja tanpa ada riwayat keluarga yang pernah menderitanya.
Gambaran kliniknya berupa gambaran putih pada mata atau “mata kucing”, juling, penurunan penglihatan, bahkan pada stadium lanjut terlihat sebagai penonjolan bola mata. Pengobatan pada stadium sangat dini bisa berupa fotoagulasi laser. Pada stadium selanjutnya berupa pengangkatan bola mata dengan segala isinya.
Etiologi
Terjadi karena kehilangan kedua kromosom dari satu pasang sel alel dominan protektif yang berada dalam pita kromosom 13q14. Bisa karena mutasi atau diturunkan.
klasifikasi :
1. Golongan I
2. Golongan II
3. Golongan III
4. Golongan IV
5. Golongan V
Gambaran Klinis
Kendati gejala spesifik penyakit retinoblastoma pada anak cukup sulit dikenali namun ada tanda-tanda umum yang mesti diwaspadai sebagai gejala retinoblastoma. Retinoblastoma pada anak, sering ditandai dengan mata kemerahan, peradangan mata dan adanya bintik putih pada bagian mata yang berwarna hitam. Kalau sudah parah, bintik putih tersebut akan membesar dan kemudian akan memantulkan cahaya yang masuk ke mata seperti mata kucing, mata juling serta bola mata menonjol ke luar. Bila gejala-gejala itu ditemukan pada anak sebaiknya orang tua segera membawanya ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya supaya dokter bisa membantu memastikan apakah anaknya terserang kanker. Dipermukaan terdapat neovaskularisasi dan perdarahan. Warna iris tidak normal. Penyebaran secara limfogen, ke kelenjar limfe preaurikular dan submandibula, dan hematogen, ke sumsum tulang dan visera, terutama hati. Pengobatan tergantung pada ukuran dan lokasi tumor. Tumor yang kecil dapat diobati dengan bedah laser. Terapi penyinaran dan kemoterapi digunakan pada tumor yang telah menyebar ke luar mata. Namun jika kanker tidak member respon terhadap pengobatan, mungkin perlu diangkat.
Penatalaksanaan
Jika kanker menyerang satu mata,maka keseluruhan bola mata akan diangkat bersamaan dengan sebagian nervus optikus. Jika kanker menyerang kedua mata, digunakan teknik bedah mikro khusus untuk mengangkat atau menghancurkan,sehingga kedua mata tidak harus diangkat. Atau salah satu mata diangkat dan pada mata yang lainnya dilakukan terapi penyinaran atau bedah mikro (untuk mengendalikan). Pemeriksaan mata dilakukan 2-4 bulan, jika kanker kembali kambuh, kemoterapi dapat diulang.
Operasi pengangkatan bola mata lebih menurunkan morbiditas dibandingkan kemoterapi pada kanker mata
Mengangkat seluruh mata melalui pembedahan ketika menderita penyakit kanker mata tingkat lebih lanjut, daripada kemoterapi menurut laporan terbaru yang dipublikasikan pada Journal of Clinical Oncology. Penelitian dipimpin oleh Princess Margaret Hospital dan Tongren Hospital di China. Lebih dari 100 anak dengan rata-rata usia 18 bulan disertakan dalam studi ini.
Semua anak menderita retinoblastoma. Operasi dilakukan setelah diagnosis dibuat dan tidak ada dari bayi-bayi tersebut yang meninggal, dibandingkan dengan adanya 17 % kematian diantara bayi yang harus menunggu tiga bulan untuk menjalani kemoterapi. Kemoterapi selain digunakan di seluruh dunia, hal tersebut dapat merusak kondisi anak-anak tersebut. Ketika kemoterapi diberikan pada arteri “ yang memberi makanan “ pada mata, hal tersebut dapat memperbesar tumor pada mata. Tetapi anda tidak akan melihat ketika kanker menyebar dan bertumbuh di dalam otak, atau bagian lain dari tubuh.
Radioterapi adalah jenis terapi yang menggunakan radiasi tingkat tinggi untuk menghancurkan sel-sel kanker. Baik sel-sel normal maupun sel-sel kanker bisa dipengaruhi oleh radiasi ini. Radiasi akan merusak sel-sel kanker sehingga proses multiplikasi ataupun pembelahan sel-sel kanker akan terhambat. Sekitar 50-60% penderita kanker memerlukan radioterapi. Tujuan radioterapi adalah untuk pengobatan secara radikal, sebagai terapi paliatif yaitu untuk mengurangi dan menghilangkan rasa sakit atau tidak nyaman akibat kanker dan sebagai adjuvant yakni bertujuan untuk mengurangi risiko kekambuhan dari kanker. Dengan pemberian setiap terapi, maka akan semakin banyak sel-sel kanker yang mati dan tumor akan mengecil. Sel-sel kanker yang mati akan hancur, dibawa oleh darah dan diekskresi keluar dari tubuh. Sebagian besar sel-sel sehat akan bisa pulih kembali dari pengaruh radiasi. Tetapi bagaimanapun juga, kerusakan yang terjadi pada sel-sel yang sehat merupakan penyebab terjadinya efek samping radiasi. Radiasi mempunyai efek yang sangat baik pada jaringan yang membelah dengan cepat.
Dosis dari radiasi ditentukan dari ukuran, luasnya, tipe dan stadium tumor bersamaan dengan responnya terhadap radioterapi. Perhitungan yang rumit telah dilakukan untuk menentukan dosis dan jadwal radiasi pada rencana terapi. Seringkali pengobatan diberikan dari berbagai sudut yang berbeda untuk mendapatkan efek radiasi yang maksimal terhadap tumor dan efek yang minimal terhadap jaringan yang sehat.
Terapi berkembang dalam beberapa tahun dan sangat berkaitan dengan ukuran tumor. Selain itu dipengaruhi oleh banyaknya mata yang terkena. Bila terkena bilateral maka akan dilakukan terapi konservatif (radioterapi), bila unilateral ekstensif maka dipertimbangkan enukleasi.
Saat Retinoblastoma pertama di terapi yang paling penting dipahami bahwa Retinoblastoma adalah suatu keganasan. Saat penyakit ditemukan pada mata, angka harapan hidup melebihi 95% di negara barat. Walaupun dengan penyebaran ekstraokular, angka harapan hidup menurun sampai kurang dari 50%. Selanjutnya dalam memutuskan strategi terapi, sasaran pertama yang harus adalah menyelamatkan kehidupan, kemudian menyelamatkan mata, dan akhirnya menyelamatkan visus. Managemen modern Retinoblastoma Intraokular sekarang ini dengan menggabungkan kemampuan terapi yang berbeda mencakup Enukleasi, Eksenterasi,Kemoterapi, Photocoagulasi, Krioterapi, External-Beam Radiation dan Plaque Radiotherapi.
Penatalaksanaan Retinoblastoma berubah secara dramatis pada dekade yang lalu dan terus berkembang. External Beam Radiotherapy jarang digunakan sebagai terapi utama Retinoblastoma Intraokular karena berhubungan dengan deformitas kraniofacial dan tumor sekunder pada daerah radiasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar