Physiotherapy (Fisioterapi) merupakan salah satu bidang pelayanan kesehatan yang dibutuhkan masyarakat. Physiotherapy berasal dari kata : “Physic” (fisik) dan “Therapy” (terapi) yang berarti pengobatan yang dilakukan pada kelainan – kelainan fisik dengan menggunakan sumber – sumber fisis.
mandi uap, pemijatan dan pemakaian mineral. Munculnya tokoh ilmuwan kedokteran modern yaitu Hipocrates dan memperkenalkan pengobatan fisioterapi dengan lebih lengkap yaitu dengan menggunakan udara segar, hidroterapi, gymanastik dan pemijatan modern.
Seiring perkembangannya yang begitu dinamis fisioterapi kini yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan berperan aktif memberikan kontribusi terhadap upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal yang dibutuhkan baik individu maupun kelompok dalam mencegah, intervensi dan pemulihan gangguan gerak fungsional melalui proses fisioterapi
Saat ini ruang lingkup penanganan kasus - kasus penyakit yang membutuhkan pelayanan fisioterapi makin luas seperti kasus pada orthopaedi, neurologi, pediatri, geriatri, ,kardiorespirasi, dan lain-lain. Aspek pendekatan pelayanan fisioterapi meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Makin tingginya pengetahuan masyarakat dibidang kesehatan, tentunya tuntutan pelayanan kesehatanpun makin tinggi, termasuk didalamnya kualitas pelayanan Fisioterapi.
Mencermati perkembangan tersebut, Layanan Rehabilitasi Medik (FISIOTERAPI) Jogja International Hospital berusaha memberikan pelayanan Fisioterapi dengan kualitas global, yang berorientasi pada problematik pasien dan terjangkau oleh masyarakat serta menggunakan konsep fisioterapi terkini yang didukung modalitas fisioterapi yang modern dan tenaga fisioterapis yang profesional
Short/Micro Wave Diathermy
Terapi dengan menggunakan gelombang elektromagnetik.
Ultra Sound
Terapi dengan menggunakan gelombang ultra sonic.
Interferenstial Therapy
Terapi dengan menggunakan rangsang elektirs frekuensi menengah.
Faradisasi/Galvanicasi
Terapi dengan meggunakan rangsang elektris frekuensi rendah.
Tens
Terapi dengan menggunakan rangsang elektris frekuensi rendah.
Infra Red
Terapi dengan menggunakan sinar infra merah.
Parafin Bath
Terapi dengan menggunakan lilin cair.
Cold Therapy/Polar Care 500
Terapi dengan menggunakan media es.
Cervical / Lumbal Traction
Terapi dengan menggunakan tarikan pada leher / pinggang.
Nebulizer / Inhalasi Therapy
Terapi dengan penguapan obat + Chest Fisioterapi.
Manual Therapy
Terapi dengan cara menggerakkan otot dan persendian.
Exercise Therapy
Terapi dengan menggunakan metode latihan khusus.
Manual Lymph Drainage Vodder
Terapi massage pada pembuluh limfe dan kelenjar Limfe.
Test dan Evaluasi
MMT, ROM, Functional Examination, dll
Kasus – kasus yang dapat ditangani antara lain :
Kondisi Neurologi.
Gangguan gerak dan fungsi akibat :
CVA, Meningoenchepalitis , Post Traumatism Operation on Brain., HNP, Progressive Muscular Athropy, Bell’s Palsy, Erb’s Paralyse, Drop Hand, Drop Foot, Migrain, Enchepalitis letárgica, dll
Kondisi Orthopaedi
Gangguan gerak dan fungís akibat :
Torticolis, Conginetal Hip Dislocation, Talipes Equino Varus, Strain, Sprain, Subluxation, Dislocation, Fracture, dll Kondisi Kerusakan dan Kelainan Osteoarthritis, Rheumatoid Arthritis, Tenovaginitis, Bursitis, Myositis Ossifican, Arthrose Deformans,, Ligamentum Calcification, Spur Formation, Osteoporose. Scoliosis, Kyposis, Lordosis dll.
Kondisi Ginekologi dan Obstetri
Peradangan , Kelainan Menstruasi dan Gangguan Kesuburan. Senam Hamil dan Senam Nifas, Pijat Bayi
Kondisi Kardio Respirasi
Rehabilitasi Fisik pada Gangguan Jantung & Respirasi
a. Mitral Desease, Pulmonary Stenosis, Aortic Desease, Coronary, Tetralogi Fallot, A.S.D, V.S.D
b. Gangguan Sistem Respiratori Bronchitis Chronis, Asthma Bronchiale, Pleuritis, Broncheactase, Bronchopneumonia, Emphysema
Kondisi Telinga Hidung dan Tenggorokan
Otitis Media, Tinitus, Sinusitis, Pharingitis, Radang Selaput Lendir Kronis.
Fisioterapi untuk tujuan pencegahan
a. Fisioterapi preventive pada penderita yang di rawat lama.
b. Fisioterapi preventive pada pekerja yang terbiasa dengan sikap, posisi, gerak tubuh tertentu. Contoh : Duduk, Berdiri, Mengangkat berat.
Kondisi Gigi.
Post extraksi gigi, orthodonsi, gangguan gusi, paradentose.
Kondisi Penyakit Dalam
Akibat keluhan organ dalam : Liver, Usus (penyakit Crohn), Konstipasi, Limfeoedema, Artritis, Chronic Nephritis, Polyarthritis kronis, Coxatrosis, Diabetes,Cervicalgia, Headache Periarthritis humeroscapularis , Cistitis and Bed Wetting, Hemorroids, Loss of Vitality and Impotente, Colecistitis (Inflammation of The Gall), Chronic Enteritis, Low Blood Pressure, Chilling/menggigil,. Gastritis and Gastric Ulcer, Poor Appetite and Stomach Conculsions (nafsu makan rendah), Menopause, Insomnia
Kondisi Penyakit Kulit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar